Minggu, 12 Juli 2009

Siapakah Orang Yang Beruntung Itu ?

Hanya sekedar sharing sedikit yang ada dikepala, agar uneg-unegnya bisa tersalurkan, so “easy going” tidak usah ditanggapi secara serius ya, tetapi jika akan memberikan komentar atau masukan saya sangat berterimakasih sekali

Pernahkan anda mendengar, ketika seseorang naik jabatan ataupun meraih kesuksesan tertentu yang membuat banyak orang terkagum sekaligus benci bahkan iri hati, mungkin sering mendengarnya ya. Banyak orang terlontar secara spontan mengomentari pencapaian orang tersebut dengan ucapan “Dia orang yang beruntung”

Benarkah dia orang yang beruntung?, saya mungkin tidak akan menyangkutpautkan hal tersebut dengan masalah agama, walaupun saya percaya pasti semua ada jawabannya dalam Qur’an dan Hadist, tapi saya bukan ahli agama, jadi coba kita lihat dari sudut pandang yang lain keseharian kita. [sok analis nih..]

Dulu, saya sering “mengutip” ceplosan senior saya, jika bertemu seorang kawan, terutama kawan yang jenis kelaminnya “perempuan” yang saya dengar mempunyai pacar ataupun yang akan menikah, komentar saya “wah siapa tuh cowok yang beruntung itu…?, boleh donk dikenalin”, secara tidak langsung saya memuji atau meninggikan [mutu] perempuan teman saya tadi, beda halnya dengan yang seperti ini..

Ketika kita melihat “kesuksesan” orang, secara spontan banyak orang akan berkomentar “wah dia memang orang yang beruntung”, kesan yang terlintas adalah malah kita meremehkan jerih payah dia untuk meraih kesuksesan tersebut, padahal jika kita mau jujur “kesuksesan” yang dia raih pasti tidak datang secara tiba-tiba, sesuatu hal besar tersebut pasti ada prosesnya, tinggal cepat atau lambat proses pencapaian tersebut. Sering kita tidak tahu, dibalik kesuksesan orang tersebut ada proses apanya. Bisakah kita menghitung berapa kali dia gagal, seberapa berat usahanya meraih hal tersebut, butuh berapa lama proses pencapaiannya, berapa saja yang dia telah keluarkan untuk meraih kesuksesan tersebut baik uang, waktu, tenaga yang dicurahkan untuk pencapaian sukses tersebut?

Tapi pertanyaannya lagi, siapa sih orang yang tidak ingin seperti itu? Siapa sih yang tidak ingin beruntung seperti orang tersebut? Tetapi yang sering kita lupakan seperti hal tersebut diatas adalah “proses pencapaian”nya, berapa kali “trial and errornya misalnya”, maka jangan heran kita sering melihat dan mendengar, di suatu kota “bisnis yang sedang booming” pasti akan banyak sekali pengikutnya, misalnya seperti “roti pisang molen”, banyak sekali akhirnya yang menuju kesana, dan akhirnya mungkin saja karena banyak yang instans prosesnya sehingga mutunya kurang terjaga sehingga akhirnya merusak semuanya..kali ya..[asal analisa saja tanpa data..mungkin malah out of topic]

Hal lain lagi, sering juga kita mendengar “kesuksesan” orang hanya berlangsung singkat saja, ternyata baru terungkap di kemudian hari bahwa “proses” yang dijalani untuk pencapaian kesuksesannya tidak dengan cara “halal”, KKN-lah, Tidak prosedur, melanggar undang-undang-lah, menghalalkan segala cara, suap sana suap sini, tipu sana tipu sini, akhirnya hancur juga, jadi “keberuntungan” dia hanya sesaat saja, jadi apakah dia memang orang yang beruntung?

Ada lagi melodrama yang lain, dia memang orang yang ulet, dia orang yang jujur dan lurus bahkan menantang arus dengan orang-orang disekitarnya, akhirnya “karir” dia bagus dan sukses, tapi pada akhirnya dengan cara tertentu dan terselubung entah kenapa ada saja orang tersebut terkena kasus tertentu yang sebenarnya tidak dia perbuat tetapi bisa jadi “konspirasi” tertentu sehingga akhirnya dia jatuh juga, apakah dia juga orang yang seperti itu orang yang beruntung?

Jadi Kesimpulanya apa nih tulisan ini?
Anda sendiri yang akan menyimpulkannya ya :)

Trus..siapakah sebenarnya orang yang beruntung itu?
Kalau orang yang rugi mungkin sudah jelas, yaitu orang yang menyia-nyiakan waktu, kalau menurut saya orang yang beruntung adalah orang yang dekat dengan Tuhannya, kalau dia sukses dia masih bisa berucap syukur, kalau dia tertimpa masalah dia masih bisa bersabar :)
So, kalau menurut Anda? Please “tell me” not “tellat mekir” at comment area..

“Duh Gusti Paringono Kawulo Bejo Donya lan Bejo Akhirat. Amin”

Comments :

0 komentar to “Siapakah Orang Yang Beruntung Itu ?”


Posting Komentar